UNTUK DIA YANG KUCINTA

Aku mulai mengenalnya lebih kurang 4 tahun yang lalu, awalnya biasa saja, 

tapi lama kelamaan dia membuat ku segan.

Segan dan kaku

Rasanya amburadul

Aneh

Aku ingin tampil seperti apa yang dia inginkan

Tapi ..

Sial…!!!

Susah juga…

Karena tampil seperti yang dia isyaratkan 

ternyata membuat pandangan yang lain berbeda

Sial lagi..

Tak mudah ternyata untuk tampil terdepan didepannya..

Butuh pengorbanan…

Tapi ternyata yang ngefans banyak..

Sampai-sampai pasti ada yang membuat kelompok, yah semacam ****** fans club lah

Aku masuk ke salah satu kelompok yang ada..

Anggotanya merupakan suatu individu yang spektakuler versi masing-masing

Yup..

Kami membahas nya rutin tiap minggu..

Tiap minggu itu pula rasa cinta ini bertambah..

Walaupun rupanya, pengorbanan yang tak mudah membuat beberapa anggota mundur ditengah pergerakan..

Dan sekarang, rasa cinta itu semakin kuat..

Banyak hal yang terjadi hari ini..

Orang-orang disekelilingku sering membicarakannya..

Sering menyinggungnya disetiap pembicaraan kami..

Walaupun tiap malam aku merenungkannya..

Kadang ada rasa takut kalau-kalau terjadi perpisahan..

Kadang rasa rindu yang menggelora..

Kadang semangat yang memuncak

…

…

Mudah-mudahan rasa ini bisa sampai nanti..

Untukmu yang kucinta..

Kadang rasanya dia telah jauh..

Tapi aku selalu rindu.

Aku kembali rindu..

Pada dia yang telah mengubah jalan hidupku..

Pada dia yang karenanya scenario hidup ini berubah..

Lebih berwarna dan terarah.

Karena dia aku punya tujuan jelas..

Dan aku kembali rindu..

Pada semangat yang bergemuruh..

Pada pijakan kaki yang mantap setiap kali teringat padanya..

Dan kan tiba saatnya..

Cinta ini akan diuji..hanya satu? Atau ada yang lain?

Mantapkan saja..

Yang tertama itulah yang terbaik

hanya untuk dia yang kucinta..

yang karena dia selalu mempertemukanku dengan anngota kelompokku..

di lingkaran kecil inilah kami membahasnya…

canda, tawa, diam, khusyuk, syahdu, semangat…

disini kadang kami berjanji untukknya..

disini kadang kami menangis untukknya..

hanya untuk dia yang ternyata bukan hanya aku..

….

Untuk da’wah yang kucinta..

(copas from Hilda Rahmiati )