assalamu'alaikum

assalamu'alaikum

Restu Harly Pebriani. S.Si

Foto saya
Assalamu'alaikum,,,Zalfa Humaira,,,nama yang diberikan oleh sahabat terbaikq,,, bercita-cita keliling dunia,,,punya niat yang sangat dalam untuk mengunjungi PAPUA dan sangat menyukai sesuatu yang berhubungan dengan KIMIA

SAKURA

SEMANGAT SEMANGAT SEMANGAT

Senin, 30 Desember 2013

Perjalanan Menuju JOGJA

Hmmmm...

sudah lama sekali sejak  terakhir kali saya menulis di blog ini. Sejak keybord laptop saya rusak saya jadi mals nulis, walaupun ada keybord eksternal tetap saja tidak se asyik pake yang internal, rusaknya keybord pun berefek pada lambannya penyelesaian novel saya yang masih dalam penggarapan. Target selesai akhir desember 2013 ini, sampai sekarang masih 20 % yang benar - benar saya kerjakan.

Kali ini saya akan bercerita tentang perjalanan saya ke Jogjakarta. Banyak misi yang saya lakukan ke Jogja, slah satunyanya mengunjungi sahabat tercinta saya Nada Salsabila yang lulus di UGM beserta Titi Damay serta berkumpul dengan sahabat saya yang tinggal di Malang : Leil BZ alias Iin. 

Perjalanan ini bermula dari telfon kangen-kangenan ga jelas,,hehehe,,, pada akhirnya saya iseng pengen ketemuan di Jogjakarta karena Jogja letaknya di tengah - tengah antara Jakarta dan Malang. Pada akhirknya kita sepakat berangkaat ke Jogja sekalian menghabiskan Idul Adha bersama disana karena kami semua tidak ada yang pulang kampung ke Payakumbuh. Setidaknya dengan berkumpul dengan teman-teman sedaerah di daerah lain dapat mengobati rasa rindu di hati terhadap kampung halaman. 

Saya berangkat dari Jakarta dari Stasiun Pasar Senen kereta pukul 18.30. Dari kosan saya ke Pasar Senen dibutuhkan waktu sekitar 2 jam. Perjalanan ke Jogja membutuhkan waktu sekitar 8 jam. Alhasil saya baru nyampe di Jogja pada pukul 03.00 pagi. huuaaa......

Berangkat dari Stasiun Pasar Senen menuju stasiun Tugu Jogja saya menggunakan kereta api Bisnis, itu saya beli karena saya kehabisan tiket ekonomi. Ternyata kereta Bisnis ga keren-keren amat. Badan saya tetap pegal-pegal ga bisa tidur dikereta,,huaaaa,,,pegallll..

Dikerta saya satu tempat duduk dengan ibu-ibu yang juga akan melewatkan Idul Adha di Jogja. Mereka bertiga dan membawa makanan super banyak yang tiap sebentar di tawari kepada saya. alhasil sepanjang perjalanan ke Jogja sayapun tak berhenti *mangulek*,, hehehe...

Saya sampai di Jogja sekitar pukul 03.00 bertepatan dengan hari puasa Arafah yaitu pada tanggal 9 Zulhijjah. Karena mau puasa saya pun mencari makanan dan yang ada hanya Gudeg Jogja. Saya belum pernah makan Gudeg Jogja yang sangat terkenal itu. Saya bukan tipikal orang yang mudah bersahabat terhadap cita masakan yang baru. Akhirnya karena saya cuma menemukan Gudeg di stasiun, sayapun membelinya. Makanan yang terlihat di depan mata saya adalah, telur rebus dengan kecap kemudian ada rendang yang warna hitam yang pada awalnya saya kira adalah daging ternyata adalah rendang ^cubadak^... hoho... pertama kali makan Gudeg, lidah sayapun berkata, *jangan diulang lagi makannya RHP*,,,heheheh Peace warga Jogjah...

Sembari menunggu pukul 06.00 Wib alias menunggu teman-teman datang menjemput saya, sayapun menghasbiskan waktu dengan membaca buku karangan Habiburrahman El Syirazi. Mengusir kebosanan. Sebenarnya saya pengen mandi mengusir ngantuk karena saya tidak bisa tidur di kereta. Tapi sumpah saya tidak berani, bukan karena kamar mandinya kotor karena kamar mandi stasiun Tugu kamar mandi yang bersih menurut saya, tapi lebih karena alasan mata saya yang awwas terhadap *kamera* ,,,wuakakakakak,,, #efek nonton film. Kalau ragu mending ditinggalkan,, akhirnya saya pun putar-putar stasiun, duduk lagi, mutar lagi, kamar mandi lagi, cuci muka, mutar lagi,,sampai selesai shalat subuh dan sampai pukul 06.00 wib itulah yang saya lakukan di stasiun

Saya tipikal orang yang sangat sulit tidur jika tempat yang tidak saya inginkan. Apalagi dikereta yang tempatnya terbatas. Menurut kak Dew, saya tidurnya ekpresif. Itu bahasa manisnya kak Dew. Secara tak langsung menambah daftar teman-teman yang menyatakan saya tidak memperbolehkan orang lain menyentuh kasur saya. Karena saya tipikal orang yang sullit berbagi untuk urusan tidur karena sangat ekpresif, kiri kanan, mutar depan belakang. ahahahahah

Pukul 07.00 Iin dan Ani baru menjemput saya, seharusnya pukul 06.00 mereka sudah sampai,,,teganya teganya. Kami langsung menuju kosan Ani. Kosan anak ini terkategori mewah,, yang jelas kasurnya hanya ada satu. hahahaha,,,alamat ada yang tidur di lantai,, yang jelas itu bukan saya, karena kulit saya sangat sensitif terhadap dinginnya lantai.

Akhirnya saya sampai di Jogja, banyak agenda Traveling yang akan segera dilaksanakan. Untuk cerita di Jogja akan saya ceritan selanjutnya. Yang jelas malam itu saya sampai di kosan sudah pukul 21.00 lewat. Karena ada saya dan Iin maka malam itu Ani harus mengungsi ke kamar Nenny untuk tidur. Dan saya tidur dengan Iin. Dari awal saya sampaikan, saya tidak terbiasa tidur berdua alias berbagi kasur. Alias saya tidak bisa tidur lurus tanpa bergerak ke kiri dan kanan. Apalagi seharian kemarin tidak tidur ditambah sekarang pulang juga dah malam dari perjalanan menjelajah Prambanan. Iin dengan tenang bilang #santai stu,,,#yuk tidurrrr. yukkkkk

Pagi harinya saya bangun, saya mendapati Iin tidur di lantai, ya ampun, saya memperpanjang daftar orang yang harus mengalah dengan saya. Berapa lama kemudia Iinpun bangun. Saya dengan tampang tidak berdosa bertanya. lho In kok tidur di bawah??? panas ya di atas ??hihihi... Iin langsung monyong 5 cm : apaaannnnn,, ni anak benar dech,, benar-benar dech.. :p... haha,,

Alhasil malam selanjutnya, tanpa saya mintapun Iin lebih memilih tidur di bawah. Swry friend. Untuk hal yang satu ini tak ada kompromi untuk saya. Tidur adalah melepaskan semua kepenatan. Tak boleh ada satupun buku atau barang yang menghiasi kasur saya. termasuk orang lain,,heheheh,, Karena itu juga dikosan saya sekarang, walaupun kak dew sudah pindah saya tetap tidak mau memindahkan kasurnya. jadi kalau ada teman saya yang datang dan menginap akan aman dan sentosa. ^_^

Tidak ada komentar: