AKU JATUH CINTA UNTUK KEDUA KALINYA (Edisi 1)

Kesan pertama bersamanya sangat indah, dunia memang terasa milik kita. Hari-hari dijalani dengan kebahagiaan. Aku berharap rasa ini akan kekal sehingga aku memilikinya seutuhnya. Harapanku,,, AKU INGIN MENCINTAI DIA SECARA UTUH. Tapi sayang, dimanapun kita berpijak di dunia ini, godaan itu selalu ada. Aku melihat ada yang lain selainnya. Aku melihatnya awal di kampus. Berseragam hijau-hijau. Kesan pertama melihatnya aku tersepona. Sangat. Aku Tipikal Ambisius. Jika aku suka aku akan berusaha memilikinya. Dalam diam aku berusaha meredam rasa sukaku, karena aku sudah punya cinta yang lain.
 

Perlahan, aku mencoba mendekatimu, perlahan, rasa suka itu mulai memuncah, semakin hari IA semakin ingin dekat dan dekat. 6 bulan berlalu. Pertahananku mulai goyang. Cinta pertamaku mulai berulah. Aku merasa ada ketidakcocokan diantara kita. Aku ingin pergi meninggalkannya. Menyatakan sudah tidak ada lagi rasa diantara kita. Bahkan akupun menangis pulang. Aku tidak ingin melanjutkan hubungan ini. Aku tersiksa. Aku ingin menyerah, ingin mengakhirinya, ternyata aku hanya sanggup mencintainya 6 bulan. Dulu aku yang inginkan hubungan ini. Disaat aku sedang dilema, IA pun hadir menghiburku, IA pun datang memberikan harapan-harapan. ohhhh... tidak... IA hadir disaat yang tepat, disaat aku ingin berlari menjauh dari kampus, disaat itu IA hadir dan membuatku bertahan di kampus. Seragam hijau itu, dia semakin hari semakin indah dimataku,,, Hmmm, Kau Begitu Indah.

Aku mencoba bertahan, tak ada yang sempurna jika kita mendua. Aku menduakannya. DIA sangat sabar padaku. Menyadari aku mulai bertingkah. DIA sabar dan tidak menuntut apa-apa dariku. Baginya aku yang memillihnya dahulu. Jadi DIA takkan pernah meninggalkanku kecuali aku yang meninggalkkannya. Dan kalaupun aku pergi DIA akan setia menungguku kembali, karena DIA yakin aku akan kembali.

Melihatnya yang begitu tenang, aku semakin keras kepala. Sementara IA mulai memberikanku harapan-harapan. Dan kamipun menjalani hubungan, Desember 2007, semua bermula. Indah sangat indah. Aku menikmati hari-hariku. Sangat bersemangat untuk bersama IA setiap harinya. Sementara DIA sering aku tinggalkan. Masa bodoh dengan DIA. Aku menemukan kebahagiaanku.

Kembali lagi, ujian datang. Hubunganku kembali dilanda masalah, @2009. Setelah @2 tahun menjalaninya bersama IA. Aku mulai jenuh, IA terlalu banyak menuntut sehingga kebersamaanku dengan DIA semakin berkurang. Dia yang sangat sabar tampak tak tergantikan. @2009. Akupun memutuskan kembali kepada DIA. DIA menyambutku dengan senyuman yang luar biasa. Ternyata DIA juga punya harapan yang luar biasa. JERMAN. Yach DIA menjanjikan Jerman. Sama seperti sebelumnya, sekarang DIA yang menjadi hero diatas kejenuhanku. Aku meninggallkan IA. IA pun sama dengan DIA "Baginya aku yang memillihnya dahulu. Jadi IA takkan pernah meninggalkanku kecuali aku yang meninggalkkannya". Dan kalaupun aku pergi IA akan setia menungguku kembali, karena IA yakin aku akan kembali.

Yach benar, kebersamaan dengan IA selama 2 tahun memang tak mudah untuk dilupakan. Aku dilema : ANTARA DIA dan IA, keduanya punya harapan. Keduanya hero. Aku dibuat tak mampu memilih, @6 bulan dilema. Tak ada pilihan. IA cenderung pencemburu. Melihat aku menjauh IA pun mulai membatasi geraknya denganku. @6 bulan terombang ambing. Akhirnya @2010 aku kembali bersama IA. Aku tak tahan jika IA mengacuhkannku. Aku tak tahan. Diisini banyak cerita baru. Aku mencoba adil antara IA dan DIA, dan terbukti aku mampu.

Tapi, Cinta menntut kita memilih. Tak ada yang mau di duakan. @2011, keduanya minta kepastian. Dengan berurai air mata aku memilih DIA. IA hanya diam seribu bahasa dan IA hanya berkomentar : Seperti apapun kamu Pergi Meninggalkanku dan Datang Padaku, aku setia menunggumu disini. IA disini. Pintu hatiku selalu terbuka untukmu.

@4bulan berlalu. Aku hanya bersama DIA. Aku tak bisa bohongi hatiku. Dengan menahan malu dihatiku @oktober2011 aku kembali bersama IA. Sementara DIA hanya diam, seperti sudah makhlum. Aku setia mennggumu, jika takdir memang menginginkan kita bersama, seperti apapun kamu menjauh dariku, kamu pasti akan kembali padaku, suatu saat kelak aku akan mendengarkan lagi bahwa kamu *MENCINTAIKU* sama seperti pertama kali tahun @2007 kamu mengatakannya. Dalam hatiku DIA terlalu PD mengatakannya. Aku sudah lelah bersamanya. Aku lebih bahagia bersama IA,,, akankah waktu yang akan menjawab kesetiaan DIA padaku...